Minggu, 01 Maret 2020

Diet Sirtfood



Seperti dikutip dari Women's Health, diet Sirtfood merupakan pola makan kaya akan nutrisi yang membantu memicu produksi gen berkaitan dengan penurunan berat badan dan penyimpanan lemak. Diet Sirtfood ini dipopulerkan oleh Aidan Goggins dan Glen Matten dalam bukunya 'The Sirtfood Diet'. Diet ini juga masuk ke dalam tujuh diet paling dicari di Google selama 2019.

Sirtfood diet termasuk dalam jenis cleanse diet yang mengikuti pendekatan ilmiah untuk mengurangi kenaikan berat badan.

Diet ini mempopulerkan penggunaan sirdfood yang merupakan makanan khusus untuk bekerja dengan mengaktifkan rantai protein tertentu dalam tubuh yang dikenal sebagai sirtuins. Mengutip Times of India, menurut ilmu pengetahuan, agen antioksidan ini bertindak sebagai pelindung yang membantu memperlambat penuaan, meningkatkan metabolisme dan mengatur peradangan tubuh. Hal ini akan membantu memicu pengurangan lemak.

Studi juga menemukan bahwa diet sirtfood dapat membantu menurunkan berat badan hingga 3 kg dalam waktu kurang dari seminggu.

Diet ini menyarankan untuk memperbanyak konsumsi makanan kaya akan sirtuin, jenis protein yang terdapat dalam makanan nabati. Tujuan dari konsumsi makanan mengandung sirtuin tinggi adalah 'mengaktifkan' gen sirtuin (SIRT-1) pada tubuh.

Gen sirtuin dipercaya bisa meningkatkan metabolisme, meningkatkan pembakaran lemak, melawan peradangan dan menahan nafsu makan. 

Senyawa tumbuhan alami tertentu dipercaya dapat meningkatkan kadar protein ini di dalam tubuh, dan makanan yang mengandung senyawa tersebut dijuluki dengan istilah “sirtfood”.

Makanan-makanan yang termasuk dalam diet Sirtfood di antaranya blueberry, kopi, kale, arugula, parsley, seledri, apel hijau, kedelai, stroberi, dark chocolate dengan kandungan 85 persen bubuk cokelat murni serta kunyit, jeruk, peterseli, kangkung, dan red wine. Bawang, kedelai, minyak zaitun yang ekstra virgin, matcha green tea, soba, kacang kenari (walnuts), cabai rawit, lovage, kurma Medjool, sawi merah, capers.

Meskipun dianggap sebuah tren saat ini, namun dalam prosesnya diet ini memiliki fokus pada strategi penurunan berat badan ketat selama satu minggu. 

Diet Sirtfood dijalani selama tiga minggu dan terbagi dalam dua fase. 

Fase 1: Tiga hari pertama diet, makanan dibatasi hanya dengan minum tiga jenis jus dan satu makanan kaya akan sirtuin, dengan total 1.000 kalori per harinya. Contoh makanan yang bisa dikonsumsi, antara lain tahu miso, telur dadar sirtfood, ataupun tumis udang dengan mie soba. Kemudian empat hari berikutnya pediet hanya boleh minum dua gelas jus sayuran dan makan dua porsi makanan kaya sirtuin, yang totalnya 1.500 kalori per hari.

Fase 2: Fase ini lebih kepada pemeliharaan dari diet ketat di tujuh hari sebelumnya. Selama dua minggu, pediet hanya boleh makan tiga porsi makanan Sirtfood dan satu jus sayuran Sirtfood setiap harinya.

Setelah tiga minggu menjalani diet Sirtfood, tidak diharuskan mengikutinya secara permanen. Hanya saja dalam pola makan sehari-hari disarankan memasukkan makanan kaya sirtuin sebanyak mungkin. Diet Sirtfood diikuti olahraga akan memberi hasil penurunan berat badan yang lebih baik, minimal 30 menit sehari, lima hari seminggu.

Hanya saja, diet ini hanya diperhitungkan sebagai diet jangka pendek. Artinya, hanya untuk menurunkan berat badan dengan cepat. Diet ini membatasi asupan kalori. Sehingga Anda tak akan mendapat tambahan nutrisi lain yang dibutuhkan. Jadi sirtfood diet yang dilakukan ini bukan diet jangka panjang yang disarankan untuk jangka panjang. Diet ini termasuk 'tricky.' 

Kombinasikan sirtfood diet dengan jenis pantangan lainnya yaitu mengurangi kebiasaan ngemil dan menjaga asupan karbohidrat. Selain itu, juga pangkas konsumsi teh dan gula dalam makanan sehari-hari. 

Jangan lupa berolahraga. Melakukan pilates dan angkat besi bisa membantu mengencangkan tubuh setelah penurunan berat badan.

Amankah Menjalani Diet Sirtfood?

Para pakar nutrisi menilai segala jenis diet yang menghilangkan nutrisi atau vitamin tertentu masih dipertanyakan keamanannya bagi kesehatan. Selain itu akan sulit dijalani secara jangka panjang. Seperti diet Sirtfood, yang hanya memperbolehkan konsumsi makanan tertentu tanpa diikuti asupan nutrisi seimbang. 

Selain itu menerima asupan hanya 1.000 kalori per hari akan membuat tubuh lemas dan lapar. Ketika menahan lapar berkepanjangan, dikhawatirkan perut makin terasa lapar dan tidak menutup kemungkinan justru memicu makan berlebihan pascadiet.

Cuma makan 1.000 kalori akan membuat sebagian besar orang sangat lapar.

Terlebih lagi diet Sirtfood membatasi asupan protein sehingga bisa menyebabkan penurunan massa otot dan memperlambat metabolisme. Padahal dalam penurunan berat badan secara sehat, protein tinggi diperlukan untuk membentuk otot dan menyediakan tenaga yang cukup untuk beraktivitas.

Jadi pada intinya, bahwa benar, diet Sirtfood bisa menurunkan berat badan secara singkat karena rendah kalori dan kaya nutrisi, tapi berat badan cenderung naik kembali begitu diet berakhir. Namun karena sangat membatasi asupan makanan bernutrisi lainnya, akan sulit untuk dijalani secara jangka panjang. Sirtfood diet dianggap terlalu singkat untuk bisa menghasilkan dampak kesehatan jangka panjang. Meskipun banyak makanan sirtfood yang menyehatkan, tetapi manfaat kesehatan sirtfood belum terbukti. Sebelum mulai diet Sirtfood ada baiknya berkonsultasi terlebih dahulu ke ahli nutrisi atau pakar gizi untuk mendapatkan panduan diet yang tepat. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar